Sabtu, 05 Maret 2016

Siswa pun mulai Bertanya ???


Proses pembelajaran sedang berlangsung, tiba-tiba seorang siswa “nyeletuk” bertanya, “Pak guru, materi itu dalam kehidupan sehari-hari untuk apa?”. Belakangan ini, saya tertarik dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Apakah itu hal yang biasa atau ada makna yang ingin disampaikan oleh siswa?. Seharusnya kita(orang yang lebih tua-red) merasa bangga bahwa ternyata siswa-siswa sekarang mulai berpikir kritis akan ilmu yang mereka peroleh. Seolah-olah mungkin saja tanpa kita sadari siswa itu ingin memperoleh ilmu yang bisa diaplikasikan atau berguna bagi kehidupannya. Jika saja setiap siswa memiliki pemikiran seperti itu, maka mengapa para stakeholder bidang pendidikan tidak memikirkan hal itu. Oh, bisa jadi mereka sudah memikirkan hal tersebut keluarlah Kurikulum 2013. Saya tidak akan membahas Kurtilas.

Sebuah negara di Eropa -bisa dikatakan- melakukan reformasi besar-besaran pada bidang Pendidikan. Reformasi itu berupa penghapusan beberapa mata pelajaran sains dan perubahan sistem kelola kelas. Siswa akan belajar sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Jika siswa ingin menjadi Arsitek maka siswa hanya akan memperoleh ilmu-ilmu matik dan sains yang hanya berhubungan dengan Arsitek. Pendidikan yang diperoleh siswa sudah disiapkan untuk kebutuhannya kelak. Bisakah pendidikan kita seperti itu? Mari berjuang bersama. Kembali ke pertanyaan siswa di paragraf awal tadi, bisa jadi ini makna dan maksud dari siswa-siswa itu. Setiap siswa memiliki kecerdasan jamak (multiple intelegence) masing-masing dan seharusnya pendidikan mampu mengembangkan kemampuan siswa secara optimal.

Tambah Pengalaman (Latihan Soal)

Sobat fisika, seperti yang dijanjikan pada postingan sebelumnya , bahwa pada postingan ini sobat fisika belajar menemukan solusi dari sebu...