Senin, 25 November 2019

Tambah Pengalaman (Latihan Soal)


Sobat fisika, seperti yang dijanjikan pada postingan sebelumnya, bahwa pada postingan ini sobat fisika belajar menemukan solusi dari sebuah persoalan yang berhubungan dengan kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat. Persoalan berikut akan mengingatkan kembali sobat fisika pada penyelesaian-penyelesain besaran vektor. Tak perlu lama lama lagi, mari kita simak soal dan pembahasan berikut ya sob,

1.      Sebuah benda pada saat t = 2 s memiliki posisi r1 = 10i m, pada saat t = 6 s posisi benda menjadi
r2 = (8j + 10k) m, dan pada saat waktu t = 16 s posisi benda adalah r3 = (15i – 10j – 5k) meter. Berapakah kecepatan rata-rata benda selama perpindahan dari t1 ke t2 , t2 ke t3 , t1 ke t3 ?

pada soal tersebut, informasi apa saja yang sobat fisika dapatkan? Nah, sobat fisika bisa menuliskannya sekarang.

Sekarang mimin dan sobat fisika selesaikan bareng-bareng ya soal tersebut,
Untuk menemukan solusi kecepatan rata-rata benda, kita harus memiliki informasi perpindahan benda dan waktu yang dibutuhkan benda itu berpindah.
Dari soal kita bisa peroleh informasi,
Perpindahan benda dari waktu t1 sampai t2 adalah posisi pada saat t2 dikurangi posisi pada saat t1 , atau bisa ditulis :

Sedangkan waktu yang dibutuhkan benda berpindah adalah ∆t = 6 – 2 = 4 sekon.
Jadi, kecepatan rata-rata benda untuk berpindah dari t1 sampai t2 adalah

Sobat fisika sudah mendapat gambaran bagaimana menyelesaikan kecepatan rata-rata sebuah benda, pertanyaan poin berikutnya giliran sobat fisika nih yang menjawabnya. Tuliskan jawaban sobat fisika dikolom komentar ya.

Berikutnya mimin kasih persoalan yang berhubungan dengan kecepatan sesaat, simak baik-baik ya sobat fisika,
2.      Sebuah benda bergerak dengan posisi yang memenuhi r = 4t i + (6t – 5t2) j meter. Tentukan kecepatan sesaat benda pada saat t = 2 s.?

Berbeda dengan penyelesain kecepatan rata-rata, pada penyelesaian persoalan kecepatan sesaat ini sobat fisika perlu berfikir agar keras lagi, J
Ada dua cara penyelesain kecepatan sesaat :
Yang pertama dengan penjabaran makna bahwa kecepatan sesaat benda pada saat t = 2 sekon sama dengan kecepatan rata-rata antara 2 s sampai 2+∆t s, dimana nilai ∆t diambil mendekati nol. Untuk itu maka diperlukan informasi posisi benda pada saat t = 2 s dan saat t = 2+∆t , tujuannya untuk apa? Tujuannya agar sobat fisika mengetahui perpindahan benda selama selang waktu tersebut. Mari sobat fisika simak penjabaran berikut:

Pada saat t = 2 s, posisi benda adalah
Pada saat t = 2 +∆t s, posisi benda adalah
Perpindahan benda selama selang waktu t = 2 s sampai t = 2+∆t s adalah
Kecepatan rata-rata benda antara t = 2 s sampai t = 2+∆t s, adalah
Sampai langkah di atas, sobat fisika baru menemukan kecepatan rata-rata benda, lalu bagaimana kita menemukan kecepatan sesaat benda?
Sobat fisika bisa mengambil langkah nilai ∆t kita dekatkan ke nilai 0, atau ∆t à 0, maka hanya tersisa kecepatan sesaat benda saat t = 2 s, yaitu
Cara yang kedua, sobat fisika bisa menyelesaikan soal kecepatan sesaat tersebut dengan pendekatan metode differensial, bagaimana caranya? Sobat fisika bisa simak baik-baik penjelasan berikut :
 Berdasarkan soal kita mengetahui bahwa posisi benda bergantung pada fungsi waktu adalah
r = 4t i + (6t – 5t2) j meter
kecepatan sesaat dapat diperoleh dengan cara men-differensial-kan posisi tersebut terhadap waktu yaitu
Sobat fisika perlu ingat kembali rumus dasar dari differensial ya, jika lupa mimin kasih bocorannya, rumus dasar differensial adalah
Jadi kecepatan sesaat benda
Kecepatan sesaat benda saat t = 2 s menjadi
 
Semoga gambaran penyelesaian kecepetan rata-rata dan kecepatan sesaat ini bisa membantu sobat fisika memahami materi dengan baik ya,
Next, kita akan belajar tentang Kelajuan, ditunggu postingan selanjutnya ya sob, J .

Kamis, 21 November 2019

Kecepatan


Sobat fisika pasti tahu lawan kata dari cepat adalah lambat ya, misalkan hewan siput kita lombakan dengan katak agar berpindah sejauh 2 meter, perkiraan sobat fisika hewan mana yang sampai duluan? Katak kan ya sobat fisika yang sampai duluan, secara fisika artinya apa sih , katak sampai lebih dulu berarti bisa kita artikan bahwa katak memiliki kecepatan berpindah yang lebih besar daripada siput. Nah, kita perlu mendefinisikan besaran kecepatan sejara jelas agar sobat fisika memahaminya dengan mudah.
Kecepatan itu mengukur seberapa cepat sebuah benda untuk berpindah. Kita akan bagi pembahasan kecepatan ini menjadi dua, yakni kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat. Perhatikan baik-baik penjelasan berikut ya sobat fisika.
a.       Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan antara perpindahan dengan lama waktu melakukan perpindahan itu. Maksudnya gimana nih sobat fisika? Hmmm,
Maksudnya tuh gini, misalkan sebuah benda pada saat t1 berada pada posisi r1 kemudian benda itu berpindah sampai pada saat t2  posisi bendanya sudah mencapai r2 . (tanda bold artinya besaran vektor). Maka :
Benda itu sudah mengalami perpindahan ∆r21 = r2 - r1
Sedangkan lama waktu benda itu berpindah adalah ∆t = t2 t1

Berarti, kecepatan rata-rata suatu benda dapat ditulis dalam persamaan berikut :

Pada bagian ini sobat fisika mengenal tanda kurung siku itu sebagai simbol untuk menyatakan rata-rata. Nah, seperti sama halnya dengan besaran kecepatan, kecepatan rata-rata juga termasuk besaran vektor loh sobat fisika.
Ada info penting lagi nih sobat fisika, kecepatan rata-rata ternyata tidak dipengaruhi oleh lintasan yang ditempuh, kenapa? Karena kecepatan rata-rata hanya ditentukan oleh perpindahan dan waktu tempuh selama melakukan perpindahan. Jadi informasi yang sobat fisika butuhkan untuk mencari kecepatan rata-rata sebuah benda hanya posisi awal, posisi akhir, dan waktu tempuh. dan cara benda bergerak pun selama selang waktu itu tidak perlu diperhatikan ya sobat fisika. Mau geraknya jungkir balik, mau guling-guling, mau lompat, itu tidak akan mempengaruhi kecepatan rata-rata benda tersebut. Sampai sini sobat fisika paham kan. Sekarang kita bahas yang kedua, yakni kecepatan sesaat.

b.      Kecepatan Sesaat
Setelah sobat fisika membaca dan memahami tentang kecepatan rata-rata, sekarang kita berlanjut pada pembahasan berikutnya yakni tentang kecepatan sesaat. Jadi sobat fisika, ternyata kecepatan rata-rata itu tidak bisa memberikan informasi kecepatan sebuah benda setiap saat. Padahal informasi tentang kecepatan benda setiap saat sangat diperlukan guna mengetahui apakah kecepatan benda itu mengecil, membesar, atau bahkan berhenti. Informasi itu tidak bisa diberikan oleh kecepatan rata-rata benda. Sobat fisika pasti pernah melihat bahwa kecepatan benda yang bergerak itu kan tidak sama setiap saat, kadang melambat kadang juga semakin tambah cepat.
Nah, informasi tentang kecepatan benda pada berbagai waktu itu didefinisikan sebagai besaran gerak yang bernama kecepatan sesaat. Lalu, bagaimana cara sobat fisika tahu kecepatan sesaat benda? Simak baik-baik penjelasan berikut ya sobat fisika,
Kecepatan sesaat diperoleh dari kecepatan rata-rata dengan mengambil selang waktu yang sangat kecil, yakni mendekati nol. Dalam kata lain, kecepatan sesaat merupakan kecepatan rata-rata pada selang waktu yang sangat kecil (mendekati nol). Sobat fisika bisa perhatikan persamaan kecepatan sesaat berikut :
dengan ∆t → 0. Sobat fisika dibagian ini akan mengenal tentang differensial (penurunan), yakni ketika sebuah persamaan pecahan penyebutnya mendekati nol, maka bisa diselaikan dengan cara penurunan atau differensial. Maka persamaan kecepatan sesaat dalam bentuk differensial sebagai berikut :

Karena kecepatan sesaat merupakan kecepatan pada berbagai waktu maka nilai kecepatan sesaat harus diberikan pada berbagai nilai waktu.
Agar lebih jelas, pada postingan berikutnya sobat fisika akan belajar soal-soal tentang kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat. Ditunggu ya sob, 🔜


Apa pentingnya memahami kecepatan? Sebuah pesawat tempur musuh ditangkap oleh radar sedang memasuki wilayah suatu negara. Pesawat tersebut akan ditembak jatuh dengan rudal. Tanpa mengatahui posisi dan kecepatan pesawat tersebut serta kecepatan jelajah rudal yang akan digunakan tidak akan mungkin menembak jatuh pesawat tersebut. Pesawat tempur harus memiliki kecepatan yang sangat tinggi agar bisa menghindar dari tembakan senjata musuh. Satelit yang diluncurkan harus memiliki kecepatan yang sangat teliti ketika mulai mengelilingi bumi agar tidak keluar dari orbitnya. Kecepatan alat-alat transportasi menjadi parameter penting dalam manajemen distribusi barang dan jasa yang teliti, baik antar kota, antar pelabuhan, maupun antar negara. Kalian dapat mendaftar puluhan aplikasi lain yang menggunakan variabel kecepatan sebagai variabel utama.

disadur dari Buku Fisika Dasar karya Prof Mikrajudin (ITB, 2016)

Rabu, 09 Januari 2019

Jarak (Jarak Tempuh)


Sobat fisika pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah Jarak kan atau biasa dikenal dengan sebutan jarak tempuh. Ternyata masih banyak yang masih bingung membedakan antara jarak dengan perpindahan loh ya. Kalau sobat fisika bagaimana? Apakah bingung juga? Mari saksama membaca ulasan berikut ya,
Perpindahan dan jarak merupakan besaran fisika yang berbeda makna meskipun memiliki satuan yang sama yaitu satuan panjang (kilometer, meter, centimeter, dan sebagainya-red). Sederhananya, perpindahan itu besaran vektor sedangkan jarak itu besaran skalar. Sampai sini semoga sudah ada penerengan ya sobat fisika. Nah, bahasan perpindahan besaran vektor bisa sobat fisika baca disini. Artikel kali ini fokus pada bahasan jarak sebagai besaran skalar.
Berbeda dengan perpindahan yang merupakan besaran vektor, jarak termasuk besaran skalar. Artinya jarak hanya memiliki besar (nilai) saja tanpa perlu diberi arah. Secara definis, jarak diartikan sebagai jarak sebenarnya yang ditempuh partikel ketika bergerak dari satu titik ke titik lainnya. Jarak juga bisa diartikan sebagai total lintasan yang dilalui oleh partikel. Misalnya, sobat fisika mau pergi dari Yogyakarta ke Semarang, jarak tempuh kendaraan 141 km kalau melalui tol. Tetapi jika melalui Secang-Ambarawa atau Batang maka jarak tempuhnya menjadi lebih besar. Ternyata sobat fisika, jika semakin banyak tikungan yang dilewati partikel untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya maka jarak tempuh makin banyak. (Pesan moral : jangan banyak saling tikung menikung ya sobat fisika agar jodohnya semakin dekat, hahaha :p ). 

Tahu kah kalian, ternyata untuk menghitung jarak jauh lebih sulit daripada menghitung perpindahan. Why? . karena pada jarak tempuh memperhatikan setiap detail potongan lintasan yang ditempuh partikel, dan tiap-tiap potongan lintasan itu harus diukur. Berbeda dengan perpindahan yang hanya perlu mencatat posisi awal dan posisi akhir, menghitung jarak harus mencatat setiap saat posisi partikel. Jadi, jarak tempuh adalah jumlah semua jarak pergerakan partikel tersebut.
Sobat fisika bisa memperhatikan contoh soal berikut :
Andi sekarang berada pada titik A dan akan menuju titik B. untuk mencapai titik B, Andi berjalan 6 meter ke arah Timur kemudian berbelok dan berjalan 8 meter ke arah Utara. Berapakah besar perpindahan dan jarak tempuh Andi selama berjalan dari A ke B ?

Besar perpindahan dari titik A ke B
Andi berjalan 6 m ke arah Timur (anggap sumbu x) maka r1 = 6i
Andi berjalan 8 m ke arah Utara (anggap sumbu y) maka r2 = 8j , maka
Perpindahan Andi ∆r21 = r2r1 = 8j – 6i ,
Besar perpindahan |∆r21| = √82 + (-6)2 = √100 = 10 meter

Jarak tempuh dari titik A ke B
Jarak tempuh, S = SAO + SOB = 6 + 8 = 14 meter

Jadi, Andi hanya melakukan perpindahan sebesar 10 meter ke arah Timur Laut tetapi berjalan dengan jarak tempuh 14 meter untuk sampai pada titik B. 



Perpindahan


Amati benda yang diam, apakah sobat fisika pernah melakukannya? Ternyata tidak banyak fenomena fisis yang menarik jika benda diam di tempatnya atau posisi partikel tetap. Jika partikel itu bergerak, maka banyak hal yang bisa dimanfaatkan oleh manusia loh sobat fisika. Contohnya nih, gerakan air terjun yang dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik, gerakan alat-alat transportasi untuk memindahkan manusia dan barang, ada lagi yang menarik yakni gerak partikel udara yang menyebabkan suara dapat merambat. Ternyata banyak manfaatnya ya sobat fisika.
Jadi, adanya perubahan posisi benda atau partikel merupakan fenomena yang penting bagi manusia ya sobat fisika. Lalu, bagaimana pengertian dan makna dari perpindahan itu sendiri. Menurut ilmu fisika, perpindahan adalah perubahan posisi benda atau partikel. Pendeskripsian tentang perpindahan dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Misalkan sebuah partikel mula-mula berada di titik A dengan vektor posisi r1. beberapa saat berikutnya, partikel tersebut berada pada titik B dengan vektor posisi r2. sobat fisika dapat mendefinisikan perpindahan partikel dari titik A ke titik B dengan persamaan berikut
r21 = r2 - r1
Vektor perpindahan ∆r21 adalah vektor yang pangkalnya berada di ujung vektor r1 dan kepalanya berada di ujung vektor r2.  Keterangan tersebut jika digambarkan dalam grafik sebagai berikut :
Vektor perpindahan partikel adalah selisih posisi akhir dengan posisi awal. Perpindahan tidak bergantung pada lintasan partikel (garis lengkung putus-putus) tetapi hanya ditentukan oleh garis lurus dari posisi awal ke posisi akhir.
Jika vektor posisi r1 dan r2 dituliskan dalam koordinat kartesius tiga dimensi maka dapat dituliskan sebagai berikut :
Maka untuk mencari perpindahan partikel yang berubah posisi dari keadaan 1 ke keadaan 2 dapat menggunakan persamaan berikut :
Sobat fisika bisa menggunakan persamaan di atas untuk mencari perpindahan partikel pada ruang tiga dimensi koordinat kartesius ya. Sekali lagi ingat ya sobat fisika, bahwa perpindahan itu besaran vektor sehingga wajar jika punya panjang (nilai) dan arah. Lalu bagaimana nentuin arahnya? Arah perpindahan itu sama saja dengan melihat dari ujung vektor r1 ke ujung vektor r2 . sobat fisika jika mau nyari berapa sih besar atau nilainya perpindahan itu? Sobat fisika bisa menggunakan rumus di bawah ini ya : 
Untuk lebih jelasnya, sobat fisika bisa lihat contoh soal berikut ya.
Sebuah partikel berada pada posisi tiga dimensi r1 = 8i + 10j – 15k m. beberapa saat kemudian partikel itu bergerak dan posisinya berubah menjadi r2 = -5i + 20j m. berapakah vektor perpindahan serta besar perpindahan partikel?
Jawaban.









Selasa, 08 Januari 2019

Posisi

Pada bahasan gerak partikel pada lintasan berupa garis lurus maka posisi yang digunakan cukup satu sumbu koordinat. Gerak semacam ini biasa disebut sebagai gerak satu dimensi. Contoh gerak satu dimensi antara lain gerak mobil saat di jalur lurus jalan tol, gerak kereta api pada rel yang lurus, bisa juga gerak pesawat pada posisi cruising (posisi lintasan tertinggi).
Posisi adalah lokasi benda dalam sumbu koordinat. Sebelum menentukan posisi partikel, sobat fisika harus pastikan dulu mau menggunakan jenis sumbu koordinat-nya. Apakah koordinat kartesius, koordinat bola, koordinat silinder, atau jenis koordinat lainnya. Nah, pada pembahasan kali ini sobat fisika fokus ke sumbu koordinat kartesius ya,. Sumbu koordinat kartesius itu memiliki tiga parameter nilai yaitu x, y, dan z. seperti dijelaskan dimuqadimah, gerak lurus hanya bergerak pada satu sumbu (nilai) maka sobat fisika bisa menggunakan satu diantara tiga yaitu sumbu x , atau y atau z saja. Sobat fisika, pada gerak lurus suatu partikel kita membahas yang lazim dan umum saja ya yaitu menggunakan sumbu x.
Posisi juga bisa diartikan sebagai vektor yang berpangkal dari pusat koordinat ke lokasi partikel. Apa itu pusat koordinat? Sobat fisika, pusat koordinat adalah titik potong semua sumbu koordinat. Posisi itu ternyata adalah vektor dan memiliki lambang r , jika posisi adalah vektor maka posisi itu memiliki besar (nilai) dan arah. Untuk lebih jelasnya, sobat fisika bisa melihat diagram dan keterangan di bawah ini :
Posisi partikel A
Pada gambar di samping suatu partikel A berada pada sumbu x positif sejauh 3 satuan ke arah kanan dari pusat koordinat. Untuk menyatakan posisi r partikel A adalah sebagai berikut
            r = 3i, artinya posisi partikel A berada pada 3 satuan dalam arah x positif.






Apa pentingnya posisi? Hampir semua teknologi canggih di dunia ini menggunakan konsep posisi. Peluncuran roket, pesawat ruang angkasa, autopilot pesawat terbang, peluncuran peluru kendali, penentuan lokasi di permukaan bumi dengan peralatan yang bernama GPS, dan pergerakan robot semuanya melibatkan perhitungan posisi. Bahkan gerakan cartridge printer yang kita gunakan sehari-hari sehingga diperoleh cetakan yang sangat teliti juga melibatkan pengontrolan posisi. Dalam ruang kontrol navigasi pesawat, kapal laut, dan kereta api, yang diamati adalah posisi masing-masing mesin transportasi tersebut.

Sekilas Gerak Lurus

Gerak lurus dalam ilmu fisika membahas tentang gerak suatu partikel dengan lintasan tempuhnya berupa garis lurus. Pada pembahasan gerak lurus dikenal istilah besaran gerak, besaran gerak adalahbesaran fisis yang mendeskripsikan gerak benda. Besaran-besaran yang mendominasi pada bahasan gerak lurus berdasarkan kinematika yakni
lintasan garis lurus
  1. Posisi,
  2. Perpindahan, 
  3. Jarak,
  4. Kecepatan,
  5. Kelajuan, dan
  6. Percepatan.

Besaran kecepatan dan percepatan nantinya akan dibagi lagi dengan mendapat imbuhan akhiran kata rata-rata dan sesaat. Gerak lurus memiliki dua jenis yakni Gerak Lurus Beraturan disingkat GLB dan Gerak Lurus Berubah Beraturan disingkat GLBB. GLB dan GLBB ini tentu saja berbeda makna dan penjelasan. Alat praktikum atau peraga untuk menjelaskan fenomena Gerak Lurus ini biasa menggunakan Ticker Timer. Jika sobat fisika mempunyai aplikasi atau software pembelajaran PhET, kalian juga bisa menikmati fitur Motion dan nanti sobat fisika pilih simulasi The Moving Man untuk melihat fenomena Gerak Lurus secara detail melalui layar monitor komputer kalian.


Profil The Moving Man Simulations

Minggu, 30 September 2018

4 Standar Ponsel Masa Kini Buat Kamu yang Tak Ingin Ketipu Saat Membeli


”Urbandigital”

Persaingan di industri ponsel yang cukup ketat akhir-akhir ini membuat saya memiliki standar sendiri untuk menentukan ponsel mana yang layak untuk dibeli. Karena kalau tidak demikian, terkhusus saya pribadi bisa kebingungan, dan bisa-bisa jadi salah beli.
Apalagi bagi saya yang punya budget selalu terbatas, urusan harga dan kualitas yang diterima harusnya minimal setara, sukur-sukur dapat lebih. Kalau dapatnya di bawah harapan, ya ngalamat akan menyesal sejadi-jadinya.
Padahal saat ini, dalam satu rentang harga saja, kita bisa menjumpai empat hingga lima tipe ponsel, yang bahkan bisa jadi beberapa di antaranya berasal dari perusahaan yang sama. Bahkan, yang cukup membingungkan, ponsel-ponsel tersebut biasanya juga memiliki spesifikasi yang hampir mirip.
Nah, karena hal ini lah, saya menetapkan beberapa standar biar saya sendiri khususnya, dan semoga bisa juga buat teman-teman secara umumnya, dapat menentukan ponsel impian mana yang tepat dan cocok untuk dibeli.

1. Desain dan Warna yang Lebih Estetis
Spesifikasi bagi saya tetap menjadi salah satu kriteria dasar yang wajib kita lihat saat akan memilih ponsel, namun di era yang hampir perusahaan meluncurkan ponsel dengan spesifikasi setara, maka desain dan pewarnaan menjadi aspek yang akan saya pertimbangan dalam memilih ponsel.
Apalagi, bagi saya yang termasuk kaum milennial, di mana eksistensi menjadi hal yang cukup perlu ditunjukkan, ponsel dengan warna yang “nyentrik” menjadi hal yang sangat diperlukan buat menunjukkan eksistensi kita.
Dalam hal ini, jika dulu kita hanya bisa menemukan ponsel dengan tone warna tunggal, sekarang kamu bisa menemukan ponsel dengan warna gradasi atau campuran, seperti warna iris purple yang dikenalkan oleh Huawei untuk mengawali tren ponsel dengan warna unik.

2. Poni Depan Biar Tambah Cantik
Semenjak dipopulerkan oleh Apple melalui iPhone X-nya, tren ponsel dengan poni menjadi cukup booming, hingga banyak perusahaan pengembang ponsel yang mengikuti jejak Apple tersebut.
Meskipun buat sebagian orang cukup “norak” atau aneh, tapi bagi saya pribadi, selain bisa mempercantik tampilan, poni bisa membuat ponsel memiliki ukuran layar yang lebih luas. Tentu saja, dengan hal ini, saya bisa semakin nyaman untuk menonton video atau bermain game.
Khususnya ponsel seperti Huawei Nova 3i https://urbandigital.id/huawei-nova-3i-indonesia/amp/ yang memiliki dagu tipis. Karena ekspansi layarnya dilakukan ke atas dan ke bawah, perangkat jadi punya layar yang benar-benar besar, tidak seperti ponsel berdagu yang sekadar mengikuti tren yang ada.

3. Kamera Ganda Depan-Belakang Berteknologi AI
Kamera pun menjadi salah satu standar yang cukup perlu saya perhatikan dalam memilih ponsel. Alasannya sederhana, hampir sama dengan poin sebelumnya, millenial butuh eksistensi, dan foto adalah salah satu media yang sangat tepat untuk digunakan.
Dan tentu saja, dalam hal ini butuh kamera yang cukup mumpuni. Oleh karena itu, ponsel yang saya pilih adalah ponsel dengan teknologi kamera ganda https://www.viva.co.id/digital/teknopedia/1004249-7-fakta-dual-camera-di-smartphone-nomor-6-tak-disangka, dan kalau bisa di kedua bagian kameranya, seperti yang ditawarkan Huawei Nova 3i.
Sejak tahun 2017 lalu, tren kamera ganda hadir sebagai solusi, terutama untuk berbagai macam keterbatasan yang dimiliki lensa kamera pada berbagai tipe ponsel berkamera tunggal.
Tidak bisa dipungkiri memang, sebagus apapun lensa yang dimiliki oleh ponsel tidak akan bisa bekerja lebih baik mengalahkan kamera sesungguhnya. Untuk itu, untuk menambah kemampuannya, lensa dibuat ganda dengan kemampuan yang berbeda-beda.
Salah satu kombinasi yang cukup pas dalam hal ini adalah kombinasi lensa utama untuk menangkap obyek secara utuh supaya warna dan detailnya dapat, dikombinasikan dengan lensa kedalaman untuk memudahkan untuk membedakan obyek utama dengan background-nya.
Tentu saja, kedua hasilnya akan digabung dalam software tertentu, yang nantinya bisa menghasilkan foto berkualitas. Hasil ini akan lebih baik lagi jika yang mengolahnya tidak hanya sekedar software, tetapi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
Dengan kecerdasan buatan seperti yang ditawarkan Huawei dalam perangkat Huawei Nova 3i, perangkat tidak hanya sekedar mengolah gambar menjadi satu gambar tetapi dapat membedakan berbagai macam obyek dan skema, sehingga foto dapat menjadi sangat bagus.

4. Spesifikasi Mumpuni untuk Melahap Ragam Aplikasi
Seperti yang saya ulas sebelumnya, spesifikasi adalah hal yang paling mendasar dalam memilih ponsel yang akan saya beli. Mengapa demikian? Jawabnya, ya karena saya suka melakukan multitasking,bermain game dan pekerjaan berat lainnya.
Dalam hal ini, tentu saja saya dasarkan pada jenis chipset, RAM dan memori internalnya. Dengan kombinasi yang pas, maka ponsel benar-benar akan menjadi sangat bertenaga.
Salah satu chipset kesukaan saya adalah seri Kirin buatan Huawei. Dalam beberapa kondisi, seri chipset buatan Huawei ini bahkan bisa mengalahkan kompetitornya dalam level yang sama.
Di seri menengah, Hisilicon Kirin 710 https://gadgetren.com/2018/07/19/kirin-710-chipset-canggih-12nm-pertama-huawei-yang-jadi-otak-huawei-nova-3i/ bisa menjadi pilihan, mengingat kemampuannya yang cukup bisa dibandingkan dengan kemampuan chipset-chipset untuk kelas perangkat flagship.
Didukung dengan RAM sebesar 4 GB, chipset ini bisa menawarkan kemampuan pemrosesan yang cukup mumpuni untuk digunakan melahap game atau aplikasi berat sekalipun apalagi hanya digunakan untuk aktivitas harian.
Selain itu, dukungan memori internal yang luas juga sangat diperlukan. Karena seperti yang pernah saya alami, penuhnya kapasitas penyimpanan, dapat membuat perangkat berjalan menjadi lebih lambat.
Memori 128GB Huawei Nova 3i bisa menjadi solusi yang tepat dalam hal ini. Dengan besarnya memori internal sebesar ini, perangkat tentu tidak akan mudah kehabisan tempat penyimpan, baik diisi dengan game berkualitas HD, musik, dan video sekalipun.

Tambah Pengalaman (Latihan Soal)

Sobat fisika, seperti yang dijanjikan pada postingan sebelumnya , bahwa pada postingan ini sobat fisika belajar menemukan solusi dari sebu...