Senin, 03 Oktober 2011

info sedikit tentang isbal


Sombong Dalam Berpakaian
Ada sebuah hadits yang terjemahannya sebagai berikut
“Barang siapa memanjangkan bajunya dengan penuh kesombongan, maka Allah tidak akan melihat kepadanya besok pada hari kiamat. Abu Bakar bertanya, sesungguhnya salah satu ujung bajuku longgar. Sesungguhnya aku terbiasa dengan hal itu. Nabi menjelaskan : Engkau tidak termasuk orang yang melakukannya didasari dengan kesombongan”.( HR. Bukhari, Abu Dawud dan Nasa’i )
Takhrij
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya nomor:3665 dan nomor 5784. Imam Abu Dawud meriwayatkan hnomor:3665 dan nomor 5784. Imam Abu Dawud meriwayatkan hadits ini dalam kitab sunannya hadits ini dalam kitab sunannya hadits nomor 4085. Sedang Imam Nasa’i meriwayatkan hadits ini dalam kitab sunannya hadits nomor 5335.
Fiqh al Hadits
Hadits ini menjelaskan tentang etika berpakaian. Nabi menjelaskan bahwa seorang muslim tidak diperkenankan isbal yaitu membiarkan pakaiannya longgar hingga terlujur ke bawah, melewati kedua mata kakinya. Namun larangan ini masih di-qoyyidi atau dibatasi dengan kata khuyala’a yang berarti sombong. Artinya bahwa menjulurkan pakaian hingga ke bawah melebihi mata kaki di haramkan dalam Islam selama didasari atau disertai dengan kesombongan. Berarti bila baju terjulur ke bawah hingga melewati mata kaki dan tidak didasari atau disertai sikap sombong, maka tidak lagi masuk dalam kategori hukum haram.
Ada banyak ulama yang memilih pendapat ini, yakni bahwa isbal tidak haram. Di antara mereka adalah Imam al Syaukani. Dalam kitab Nail al Authar beliau menjelaskan bahwa perkataan Nabi pada Abu Bakar : Engkau tidak termasuk orang yang melakukannya didasari dengan kesombongan sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits ini sudah sangat jelas, bahwa dasar diharamkannya isbal adalah sikap sombong. Fakta yang ada menjelaskan bahwa tidak semua orang yang isbal didasari kesombongan, tidak sedikit orang yang isbal dan bukan karena sombong.
Ada riwayat lain, seperti hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Jabir yang mengatakan bahwa isbal merupakan bagian dari kesombongan. Imam al Syaukani menjelaskan bahwa hadits ini berbicara tentang ketetapan mayoritas. Artinya hadits ini masih bersifat umum. Sedang dalam hukum ada kaedah yang mengatakan bahwa sesuatu yang masih umumharus mengikuti sesuatu yang lebih khusus.
Haramnya isbal itu bersifat umum, sedang yang diperbolehkannya isbal dengan tidak didasari kesombongan bersifat khusus. Menurut ketentuan hukum, yang dipakai adalah yang khusus. Sedangkannya isbal dengan tidak didasari kesombongan bersifat khusus. Menurut ketentuan hukum, yang dipakai adalah yang khusus.
Sedangkan ulama lain seperti Ibnu Hajar dengan kesombongan maupun tidak didasari dengan kesombongan. Beliau berpegang pada hadits riwayat Jabir yang menjelaskan bahwa isbal bagian dari kesombongan dan berpegang pada pada hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Umamah.
Dalam riwayat Abu Umamah ini dijelaskan bahwa Nabi melarang isbal pada Amru bin Zararah karena ingin menutupi betisnya yang kecil. Nabi menjawab alasan Amru dalam isbal ini dengan mengatakan bahwa Allah telah menyempurnakan semua ciptaannya. Menurut Ibnu Hajar al Asqalani Amru bin Zararah melakukan isbal bukan karena kesombongan.
Jadi, bagaimana mensikapi perbedaan ini? Jawabannya adalah bahwa pilihan ada di umat Islam. Masing-masing pendapat baik yang mengharamkan maupun yang memperbolehkan isbal sama-sama memiliki argumen yang kuat.
Masing-masing diperbolehkan untuk berpegang teguh pada pendapatnya, selama argumennya masih bisa dipertanggungjawabkan. Dan kenyataannya masing-masing argumen yang diajukan sama-sama bisa dipertanggungjawabkan.
Demikian juga ulama yang mengatakan pendapat yang berbeda itu sama-sama memiliki kredibilitas yang diakui oleh umat. Karena itu umat dipersilahkan untuk memilih, tanpa harus terjebak pada perpecahan. Islam menghargai perbedaan, namun Islam mencela perpecahan.

Disadur dari :
Majalah Rindang No. 12 Th XXXVI Sya’ban 1432 H/ Juli 2011 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah Pengalaman (Latihan Soal)

Sobat fisika, seperti yang dijanjikan pada postingan sebelumnya , bahwa pada postingan ini sobat fisika belajar menemukan solusi dari sebu...