Sabtu, 09 Januari 2016

Pendidikan dan Karakter Bangsa


Pendidikan dan Karakter Bangsa

Oleh : Fayakun Muchlis

(Mahasiswa Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika UAD)

Indonesia merupakan negara kepulauan. Negara kepulauan memiliki wilayah yang dipisahkan oleh garis pantai. Setiap pulau membentuk karakter masyarakat tersendiri. Karakter masyarakat memiliki andil yang besar dalam menopang kemajuan suatu negara. Jika mental atau karakter masyarakat sudah hancur maka bisa jadi negara tersebut juga mengalami nasib yang sama. Namun, jika karakter masyarakat bagus maka bisa jadi negara mampu mewujudkan cita-cita bangsa. Cita-cita untuk mencerdasakan kehidupan bangsa dan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Karakter dapat dibentuk melalui suatu proses pendidikan.

Pendidikan merupakan bagian fundamental dalam membentuk karakter individu. Karena begitu penting arti pendidikan, founding father NKRI telah merumuskannya dalam UUD 1945 Pasal 31. Pelaksanaan pendidikan seharusnya secara menyeluruh dan mendalam sehingga cita-cita bangsa dapat tercapai dalam mewujudkan kecerdasan bangsa. Setiap individu yang terlahir di tanah air Indonesia wajib dan berhak mendapatkan pendidikan yang sama.

Adanya batas pemisah antar pulau sepertinya menjadi “dalang” berbedanya pendidikan yang diperoleh setiap individu. Individu yang tinggal di kota dan perdalaman memperoleh pendidikan yang berbeda. Berbeda dari segi fasilitas dan kualitas pendidik. Sekolah perdalaman menerapkan satu guru untuk menangani 2 sampai 3 kelas, sementara di kota satu guru hanya fokus pada satu matapelajaran. Perbedaan ini kian hari semakin berkurang.

Pemerintah mengupayakan perbaikan disetiap sendi pendidikan. Kementrian pendidikan baik menengah maupun tinggi telah mengeluarkan kebijakan dan program-program pendukung guna memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia. Program sertifikasi jabatan guru merupakan angin segar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan guru dan kualitas guru itu sendiri. Guru yang berkualitas diharapkan mampu menjadikan siswa berkualitas pula. Penyamaan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia merupakan inti dari program SM3T. SM3T merupakan program yang diperuntukan bagi sarjana (freshgruated) untuk mengajar dan mengabdi selama satu tahun. Para sarjana dikirim ke seluruh wilayah Indonesia yang memenuhi kategori terdepan, tertinggal, dan terdalam. Program ini muncul sebagai imbas suksesnya gerakan sosial Indonesia Mengajar yang digagas oleh Anies Baswedan. Pemerintah mengupayakan program ini guna mendapatkan pendidik yang berkompeten.

Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, ada empat kompetensi bidang yang harus dimiliki oleh pendidik. Empat kompetensi itu adalah kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik meliputi kemampuan guru dalam menyiapkan administrasi pembelajaran. Kompetensi kepribadian mencerminkan sikap dan sifat guru tersebut dalam mengahdapi masalah selama proses pembelajaran maupun di luar itu. Kompetensi profesional terkait dengan kemampuan guru dalam memahami materi secara komprehensif dan menyampaikannya dengan baik. Sementara kompetensi sosial meliputi kemampuan guru dalam berkomunikasi baik dengan siswa , sesama guru, maupun dengan masyarakat. Pendidik dengan empat kompetensi ini diharapkan mampu mengarahkan siswa sesuai dengan bidang minatnya.

Perubahan kurikulum dari KTSP ke Kurtilas secara mendadak mendapatkan respon yang beragam. Kurikulum memiliki arti yang penting dalam menerapkan sistem pendidikan. Kurikulum tingkat satuan pendidikan memiliki arti untuk mengubah pendidikan yang sentralistik menjadi desentralistik. Setiap satuan pendidikan diharapkan mampu mengembangkan kurikulum berdasarkan kebutuhan dan kearifan lokal sekolah tersebut. Namun pada realisasinya tidak diterapkan sebagaimanamestinya. Kementrian pendidikan mencoba mencari solusi yang konstruktif terkait kurikulum ini. Kemunculan Kurikulum 2013 pada dasarnya untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran bermakna dapat dilakukan dengan pendekatan saintifik sehingga siswa mampu mengembangkan potensi yang dimiliki.

Siswa memikul tanggungjawab yang begitu besar. Setiap individu terlahir dengan kecerdasan yang dimiliki. Sekolah diharapkan mampu mengarahkan dan mengembangkan potensi sesuai dengan kecerdasan siswa. Meskipun fasilitas sarana dan prasarana memadai, para pendidik yang kompeten telah ada, tapi realisasinya siswa tidak tahu harus kemana. Siswa menjadi tak terarah karena beban pelajaran yang begitu banyak dan waktu jam pelajaran yang terlalu panjang. Siswa diharuskan menyelesaikan begitu banyak mata pelajaran dengan hasil yang memuaskan. Potensi siswa menjadi kurang terarah.

Kurikulum perlu berubah guna memfasilitasi perkembangan potensi siswa. Kurikulum 2013 memiliki tujuan kearah pengembangan potensi siswa melalui pendekatan saintifik dan pembelajaran bermakna. Perubahan secara teknis dengan menggolongkan siswa baru menjadi dua jurusan. Jurusan dengan peminatan ipa (MIA) dan jurusan peminatan sosial (MIS). Adanya penjurusan sejak awal bertujuan mengarahkan siswa pada pengembangan potensi yang dimiliki. Penjurusan memiliki prosedur yang jelas dengan melihat nilai kelulusan dan tes potensi akademik siswa. Pengembangan dan perbaikan secara terus menerus pada kurikulum ini diharapkan mampu mengarahkan siswa sesuai dengan kecerdasan dan potensi yang dimiliki.

Kecerdasan individu mengarahkan pada pembentukan karakter. Individu yang berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki akan menimbulkan kepercayaan diri bahwa individu itu mampu bersaing. Karakter bersaing positif memunculkan ide-ide kreatif progresif dan konstruktif untuk kemajuan bangsa. Karakter yang kuat dan berdaya saing tinggi akan mampu merevolusi setiap sendi kehidupan bangsa menuju kesejahteraan sosial. Sehingga cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum dapat tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah Pengalaman (Latihan Soal)

Sobat fisika, seperti yang dijanjikan pada postingan sebelumnya , bahwa pada postingan ini sobat fisika belajar menemukan solusi dari sebu...