Cahaya Ilahi
Hidayah
Allah SWT berfirman dalam surat Al An’am/6 : 125
yang artinya sebagai berikut
“Barang siapa
yang Allah menghendaki akan memberikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang
dikehendaki Allah kesesatan, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak dan sempit,
seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa
kepada orang-orang yang tidak beriman”. (Al An’am/6 : 125)
Rasulullah saw pernah ditanya tentang “kelapangan
dada” yang dimaksud dalam ayat ini, lalu beliau menjawab:
“Itulah gambaran
cahaya Ilahi yang menyinari hati orang mukmin, sehingga menjadi lapanglah
dadanya”. Para sahabat bertanya lagi : “Apakah yang demikian itu ada
tanda-tandanya?”. Rasul menjawab : “Ada tanda-tandanya, yaitu jiwanya selalu
condong kepada akhirat, selalu menjauhkan diri dari tipu daya keduniaan dan
selalu bersiap-siap untuk menghadapi kematian”. (HR.
Ibnu Abi Hatim dari Abdullah bin Mas’ud)
Salah satu ciri orang yang akan mendapat hidayah
Dinul Islam, ialah dia menyikapi seluruh ajaran Islam ini dengan lapang dada,
optimisme, karena pada hakekatnya seluruh ajaran Islam itu adalah sebagai
nikmat. Sebaliknya orang yang akan disesatkan oleh Allah, selalu menyikapi
ajaran Islam ini dengan pesimis, sinis, dan sesak dada.
Untuk bisa menyikapi bahwa keseluruhan ajaran agama
Islam adalah sebuah kenikmatan, harus mendahulukan iman daripada rasio. Kalau
menyikapi Islam dengan mendahulukan rasio dan membelakangan iman, pasti membuat
orang sesak dada, karena akal manusia sungguh amat sangat terbatas. Semoga
hidayah Allah SWT senantiasa menyertai kita. Amin.
Disadur
dari :
Majalah
Rindang No. 11 Th. XXXVI Rajab 1432 H / Juni 2011 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar