Cahaya Ilahi
Titian
Menuju Taqwa
Allah SWT. berfirman dalam surah Al-Baqarah : 183,
yang artinya sebagai berikut
“Wahai
orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu puasa (Ramadhan), sebagaimana
puasa itu diwajibkan kepada orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu menjadi
taqwa”. (
Al Baqarah/2:183 )
Allah SWT sangat mencintai orang-orang mukmin diatas
cintaNya terhadap manusia secara umum dan diatas cintaNya kepada orang-orang
kafir. Hal ini dapat dilihat antara lain, Allah SWT 89 kali memanggil kepada
hambaNya yang mukmin dengan panggilan Yaa ayyuhal ladziina amanuu, 19 kali
Allah memanggil manusia dengan panggilan Yaa ayyuhan nas, 2 kali dengan
panggilan Yaa ayyuhal insan. Dua kali dalam Alqur’an Allah SWT memanggil orang
kafir dengan redaksi Ya Ayyuhal Kaafirun.
Mayoritas ahli tafsir menyatakan, bahwa surat Al
Baqarah/2 : 183 itu turun pada akhir bulan Sya’ban tahun kedua Hijiriyah. Ayat
183 surat Al Baqarah itu mengandung tiga hal yang pokok. Ialah wajibnya puasa
Ramadhan, sejarah puasa dan tujuan puasa.
Sebelum Ramadhan menjadi bulan puasa, Rasulullah saw
mendapatkan penduduk puasa bulan Asyura yang hukumnya wajib. Tetapi setelah
puasa Ramadhan diwajibkan, puasa Asyura menjadi sunnah.
Puasa diwajibkan tidak hanya umat Nabi Muhammad saw
saja, tetapi umat Nabi-nabi dahulu juga pernah diwajibkan puasa juga. Nabi
Zakariya puasanya tiga malam tidak bicara (Maryam/19:10), Sayyidatina Maryam
(ibunda Nabi Isa as), puasanya tidak berbicara dan puasa nabi Dawud as sehari
puasa sehari tidak puasa.
Tujuan puasa ialah meningkatkan diri untuk mencapai
taqwa. Tentang ciri-ciri orang-orang yang taqwa, antara lain bisa dilihat pada
surat Al Baqarah /2:3-5 dan ayat 177, serta surat Ali Imran/3:134-135.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar